Bismillahirrahmanirrahim...
Another day another blog. Entah ini blog ke berapa yang telah saya buat. Wordpress, Blogspot, Github Pages, dan kini kembali ke Blogspot. Satu alasan penting mengapa saya kembali membuat blog yang baru daripada meneruskan yang lama, adalah karena saya telah memiliki domain sendiri.
Lalu mengapa Blogspot? Bukankah blog lain juga bisa custom domain? Tak lain karena rencananya blog ini ke depannya akan monetized. Kebetulan saya hanya membeli domain untuk satu tahun, jadi jika misalnya dalam satu tahun ternyata blog ini tidak "menghasilkan", mungkin saya akan kembali saja blogging di Github Pages.
Sengaja hanya fokus pada memiliki domain sendiri dan tidak membuat blog di virtual private server, selain semata hanya ingin terkesan keren karena memiliki domian sendiri juga tidak ingin direpotkan mengurus tetek-bengek menyediakan dan mengurus server, jadi saya bisa fokus ke isi blog.
Domain rizaumami.com sendiri telah saya dapatkan hampir sebulan lebih yang lalu, namun karena banyak "kesibukan" jadinya baru sempat disentuh lagi sekarang ini.
Seperti tertera pada blog description, rencananya blog ini akan menjadi tempat di mana saya menuliskan hal-hal yang menjadi ketertarikan pribadi -- yakni teknologi informasi, misalnya Linux, Windows, Android, Telegram messenger, dan beberapa pernik lainnya -- atau sekedar catatan bagi hal-hal yang sayang untuk dilupakan.
Selain itu, ada satu rencana yang paling ambisius khusus blog ini, yakni kaul one day one article. Susah pastinya, namun tiada salahnya untuk mencoba.
Akhir kata, semoga blog ini mewujud sebagaimana yang dicitakan dan tidak terbengkalai sebagaimana blog saya yang lainnya. Amin.
Memasang Ikon Elementary di Debian
Ikon elementary adalah kelompok ikon yang paling lama saya pakai selama menggunakan sistem operasi GNU/Linux. Jika dirunut ke belakang, saya telah menggunakan ikon elementary semenjak elementary hanyalah sebuah nama tema dan ikon untuk Ubuntu. Apa yang sukai dari elementary? Entahlah. Seperti pemeo, suka adalah rasa, tidak perlu alasan untuk menyukai. Namun demikian, sepertinya saya bisa berikan dua alasan; (1) sedari awal, ikon elementary telah menggunakan format SVG, yang menjadikan berkasnya berukuran kecil namun ikon tetap terlihat tajam walau tampilannya diperbesar, dan (2) ikon elementary terlihat alami dengan bentuk berlekuk dan gradasi warnanya. Yep, I don't like flat icons . Kini elementary bukan hanya tema dan ikon semata, namun telah menjadi sebuah distro mandiri. Ini menimbulkan sebuah ganjalan bagi pengguna distro lain yang berminat menggunakan ikon elementary, misalnya karena pilihan ikon kini berpusat pada kepentingan distro elementary dan si pengembang tida...
ternyata pindah kesini, baru tahu tadi liat di pegelwindows
BalasHapuspantes yang di github ga ada updatean di bamboo, behahaha
Sedang melakukan research nih 😎
HapusSementara subscribe ke RSS blog ini saja dulu, karena rencananya akan one-day-one-article 🙈
Saya suka sekali dengan tema baru blog ini.
BalasHapusTerlihat simple dan elegan, sudah pakai ssl juga. Keren sekali.
Hanya saja tatanan huruf pada artikel terlalu 'rapat' bagi penglihatan saya.
Oh ya.
Semoga sehat selalu mas.
Alhamdulillah sehat, terima kasih.
HapusSaya ganti tema karena kemarin-kemarin ada yang menyinggung soal responsive theme jadinya berpusing ria mencari template yang responsif.
Lumayan susah mendapatkan tema yang cocok di hati, dan terutama yang benar-benar free. Kebanyakan tema free di internet tidak sepenuhnya free, apalagi open. Biasanya ada encoded script yang hanya hilang jika kita upgrade ke versi berbayar.
Untunglah saya menemukan repo https://github.com/gaerae/blogger-templates.
Sekarang saya sedang tune temanya agar klop dengan keinginan, nanti jika dirasa cukup akan saya unggah ulang ke GitHub.
Hahah, memang menjadi kesulitan kalau persoalan tema blog. Apalagi wordpress yang menurut saya cenderung kompleks.
HapusMakanya saya menggunakan tema orang saja, dan tidak keberatan kalau harus menyertakan creditnya di footer.
Kalau punya banyak waktu, Anda bisa mencoba mengembangkan tema blog dengan AMP (Accelerated Mobile Pages). Blog dengan AMP ini relatif ringan load nya untuk perangkat mobile (memang ditujukan untuk itu).
Selamat ulang tahun mas.
Ditunggu tutorial https nya (blog saya gemboknya belum menghijau) dan trafik turun drastis.
Juga AMP nya ^ ^
Iya, not worth it kecuali memang niat belajar.
HapusKalau ada uang mah mending beli tema jadi yang memang dibuat oleh ahlinya.
BTW, saya tidak ultah hari ini ��
Pasti guyonan teman di Telegram nih...