Meski laptop ThinkPad yang saya miliki bundled dengan Windows 7 Professional, namun telah lama hanya single boot ke Debian Sid. HDD external pun saya format ke Ext4 karena lebih percaya dengan Ext4 dibanding NTFS, juga agar tidak mudah terpapar virus yang disebar Windows.
Konsekuensinya jadi ribed jika hendak mengakses HDD tersebut dari sistem operasi Windows.
Dari sekian banyak piranti lunak yang berguna untuk memungkinkan Windows mengakses sistem berkas Ext, saya lebih cenderung memilih Ext2Fsd. Ia open source, berukuran kecil, dan berpengaturan sederhana.
Penggunaan
Ext2Fsd
pun tidak rumit, cukup pasang kemudian jalankan Ext2 Volume Manager
.Pilih partisi yang hendak dikaitkan (mount) dan tentukan drive letter-nya.
Jika partisi tersebut berada pada diska yang tetap, bukan HDD portable, centang
Mountpoint for fixed disk
kemudian reboot komputer. Untuk selanjutnya Ext2Fsd
akan mengaitkan partisi Ext secara otomatis tiap kali boot ke Windows.FYI, saya menggunakan software semacam ini hanya untuk membaca saja karena masih kurang yakin dengan keutuhan data jika menggunakannya untuk menuliskan data. Untuk lebih meyakinkan tidak ada proses tulis ke diska,
Ext2Fsd
memiliki pilihan Mount volume in readonly mode
.Jika ternyata Anda tidak cocok dengan
Ext2Fsd
, mungkin artikel berikut bisa membantu memberikan pilihan: https://superuser.com/questions/37512/how-to-read-ext4-partitions-on-windows.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar